SUBANG, BuletinJabar.com – Pagi itu, langit Subang tampak cerah. Di halaman markas Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam, ratusan orang berkumpul dengan semangat yang sama: melayani sesama.
Acara puncak Bakti Sosial Manunggal TNI dan Rakyat yang diinisiasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat bukan sekadar agenda seremonial. Di sinilah, tenaga medis, prajurit TNI, pemerintah, dan masyarakat menyatu dalam satu irama, gotong royong untuk kesehatan.
Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP., hadir di tengah acara yang berlangsung meriah, penuh tawa anak-anak dan senyum haru para lansia yang baru saja mendapat layanan kesehatan.
Ketua IDI Jawa Barat, Dr. Moh. Luthfi, menjelaskan bahwa kegiatan hari itu bukan sekadar simbol. Ada kerja nyata di balik panggung. Sebanyak 91 orang mendapatkan operasi katarak, 12 anak menerima operasi bibir sumbing, dan ratusan lainnya mengikuti donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata semangat pengabdian dokter Indonesia untuk rakyat, sejalan dengan nilai luhur TNI yang selalu hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, Kolonel Laut (Purn.) Dr. Wiweka, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI, membuka tabir sejarah panjang hubungan IDI dan TNI.
“IDI lahir dari semangat para dokter militer. Bisa dikatakan IDI adalah anak dari TNI. Karena itu, kami ingin terus menjadi mitra strategis pemerintah dan TNI dalam memperkuat ketahanan kesehatan bangsa,” tuturnya.
Ia tak lupa menegaskan bahwa ada sekitar 30.000 dokter anggota IDI di Jawa Barat yang siap turun langsung ke lapangan.
“Selamat ulang tahun ke-75 TNI. Dokter Indonesia hadir dari rakyat dan untuk rakyat,” pungkasnya.
Bukan baru kali ini IDI dan pemerintah bersinergi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Raden Vini Adiani Dewi, menyebut bahwa kolaborasi telah berjalan dalam berbagai program, salah satunya Abdi Nganjang ka Wargi.





