Lulus SD tapi tidak lanjut ke SMP: 1.318 anak
Lulus SMP tapi tidak lanjut ke SMA: 3.335 anak
Fakta ini menunjukkan adanya masalah sistemik dalam keberlanjutan pendidikan, terutama dari SMP ke SMA.
Menurut Leni Lesnawati, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, tingginya angka anak tidak sekolah disebabkan oleh beberapa faktor krusial.
“Faktor penyebabnya beragam, mulai dari kondisi ekonomi keluarga, anak harus bekerja, drop out karena berbagai alasan, hingga pernikahan dini,” ungkap Leni.
Tingginya angka anak putus sekolah ini menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang. Pemerintah daerah tengah menyusun berbagai upaya untuk menarik kembali anak-anak ini ke bangku sekolah.
“Kami akan mendorong anak-anak putus sekolah untuk kembali ke sekolah dengan memfasilitasi kebutuhan mereka, salah satunya dengan memberikan seragam sekolah gratis,” tegas Leni.
Upaya ini diharapkan mampu menekan angka anak tidak sekolah yang saat ini dinilai terlalu tinggi untuk sebuah kabupaten dengan potensi pertumbuhan seperti Subang.





