Sementara itu, Hary Irmawan menegaskan bahwa proyek Bom BNT 250 adalah bagian dari komitmen Dahana dalam memperkuat pertahanan nasional melalui produksi bahan peledak dalam negeri.
“Kami akan terus melakukan riset dan inovasi untuk memproduksi bom udara yang efektif, efisien, presisi dan berkekuatan tinggi. Harapan kami sama, semoga bom BNT 250 ini berjalan dengan mulus, dan kita dapat meningkatkan kerja sama untuk produk-produk bahan peledak lainnya yang dibutuhkan TNI AU dalam operasinya,” ujarnya.
Hary juga mengingatkan bahwa hubungan Dahana dengan TNI AU sudah terjalin sejak lama. Bahkan, cikal bakal Dahana berasal dari lingkungan Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini dikenal sebagai TNI AU. Selain itu, Dahana juga telah memproduksi Bom P Series Live untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur Sukhoi TNI AU.
Sebagai penutup kunjungan, Hary menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang telah diberikan TNI AU kepada Dahana dalam proyek pengembangan bersama ini.
“Kami akan melakukan semaksimal mungkin agar produksi BNT 250 dapat berjalan lancar, aman, dan sesuai harapan,” katanya.
Dengan kerja sama ini, Dahana, TNI AU, dan Sari Bahari menegaskan bahwa kemandirian industri pertahanan bukan mimpi, tapi sebuah visi yang tengah dikerjakan secara nyata, oleh tangan-tangan anak bangsa.





