Mahasiswa UNISBA Kembangkan Teknologi Bata Terawang untuk Olah Sampah di Desa Kiarasari Subang

Mahasiswa UNISBA Kembangkan Teknologi Bata Terawang untuk Olah Sampah di Desa Kiarasari Subang. (Foto: Istimewa)

“Dari sampah bisa lahir manfaat besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Satori, dosen pembimbing dari UNISBA, menjelaskan teori serta teknis penggunaan teknologi bata terawang dalam proses pengomposan.

Bacaan Lainnya

“Teknologi ini tergolong murah dan mudah dibuat. Pemerintah desa melalui PKK di setiap RW bisa memanfaatkannya untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos,” jelas Satori.

“Kompos ini bisa digunakan sebagai pupuk untuk tanaman obat keluarga maupun tanaman pangan yang mendukung upaya penurunan stunting,” lanjutnya.

Ketua UVI, Supianto, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UNISBA atas kesempatan berkolaborasi dalam program riset ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada UNISBA. Program ini menambah pengetahuan kami dan menjadi solusi nyata dalam pengelolaan sampah organik,” ujarnya.

UVI yang berlokasi di Dusun Sukaseneng RT 18 RW 08, Desa Compreng, kini menjadi salah satu mitra utama dalam implementasi teknologi bata terawang di wilayah Subang.

Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Kiarasari kini bergerak menuju pengelolaan sampah berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi bagi warganya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *