Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Subang, Oyok Yudianto, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendorong nilai tambah komoditas unggulan daerah.
“Potensi ini tidak akan berkembang tanpa kolaborasi, inovasi, dan keberanian untuk berubah,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa workshop ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan pijakan awal menuju transformasi industri pengolahan nanas lokal yang lebih canggih dan terintegrasi.
“Inilah saatnya kita tidak hanya bicara pengolahan nanas tetapi modernisasi pengolahan nanas: dengan teknologi tepat guna, digitalisasi pemasaran, dan penguatan kapasitas SDM lokal,” lanjut Oyok.
Ia menutup sambutannya dengan keyakinan bahwa sinergi antar unsur akademisi, pemerintah, industri, dan UMKM dapat menciptakan perubahan nyata.
“Kita ingin membangun ekosistem industri pengolahan nanas yang tidak hanya mampu bersaing secara lokal dan nasional, tetapi juga siap melangkah ke pasar global. Ini bukan sekadar workshop, ini adalah langkah strategis menuju industri cerdas berbasis potensi daerah,” tandasnya.





